Cerita Inspirasi Sahabat SMA

Setelah kelulusan SMA tahun 2009 lalu, semua teman-temanku sibuk dengan urusannya masing-masing. Ada yang kuliah, bekerja, dan masih ada yang harus berjuang untuk bisa kuliah. Diantara teman-temanku semua ada satu orang teman yang menurut aku perjuangannya untuk dapat kuliah tidaklah mudah. Sebut saja Vika namanya lebih tepatnya Vika Nauli Rambe, beberapa hari yang lalu aku bertemu di account situs jejaring social, karena ada hal yang dia tanyakan seputaran komputer. Awalnya kita mengobrol biasa kesana kemari tak karuan, sampai pada akhirnya aku memunjinya karena dia sudah banyak berubah dibanding waktu SMA dulu. Aku bilang “Vika aku tau banget gimana lo dulu saat SMA, lo yang takut dengan pelajaran dan selalu bingung setiap ada permasalahan sekarang kamu sudah jauh lebih mandiri dan hebat”. Dia tersenyum membalas dengan senyum ala icon situs tersebut.

Kemudian dia berkata, “baca statusku ke … (kake nama panggilan aku saat SMA dulu)”. Dalam statusnya di situs tersebut dia menulis dengan bahasa inggris yang kira-kira jika diartikan seperti ini “Kesuksesan adalah ketika kita siap bertemu dengan kesempatan”. Aku pikir, memang benar apa yang dia tuliskan di statusnya itu. Jika kita ingin sukses maka kita harus berani mengambil kesempatan yang ada. Kemudian aku menanyakan kembali masalah pada komputernya apakah sudah selesai dibenarkan apa belum. Dia pun menjawab “sudah kake, makasih ya … “. Aku hanya berkata “OK siipp”, dan beberapa saat kemudian dia bilang dalam chating tersebut “kake kamu makin pinter deh sekarang ^_^..”. Yah aku hanya bisa menjawab, “bukan aku vika yang pinter dan hebat, tapi lo…”.

Setelah obrolan kita tentang masalah komputer dan saling memuji, akhirnya dia menceritakan tentang perjuangan dan perjalanan hidup dia setelah lulus SMA tahun 2009 yang lalu. Dia bilang dalam chat nya “Asal kau tau ya ke, gw itu baru aja bisa masuk kuliah loh. Itu yang kemarin wisuda itu Cuma kayak les gitu doang, syarat untuk bisa jadi guru TK”. Beberapa waktu yang lalu memang dia cerita bahwa dia sudah wisuda untuk D1, ya aku tau dia sudah wisuda karena dia menanyakan kepadaku “kake, vika cantik gak di PP ?, itu foto wisuda aku setara D1”. Aku menjawab “vika, kamu sekarang makin cantik dan makin anggun”. Seperti biasa balasan senyum dan ucapan terima kasih kembali menghiasi obrolan kita.

Kemudian dalam obrolan kita di hampir tengah malam itu dia bercerita kembali tentang perjalanan hidupnya. Dalam deretan chat yang panjang dia berkata “Dan ini cerita gw ke : kenapa gw bisa ngambil LPGTK itu ? dan sekarang gw malah ngambil S1 Ekonomi. Awalnya gw ngambil LPGTK itu, biar gw bisa double job, biar bisa dapet penghasilan lebih untuk bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang Universitas. Bonyok (singkatan Bokap dan Nyokap a.k.a Ayah dan IBu) sudah gak bisa biayain gw sekolah lagi. Makanya gw usaha, nah Alhamdulillah Allah ngasih gw kesempatan dapet tawaran kerja di koperasi telkomsel” tuturnya. Dia juga bilang “gw Cuma punya persiapan KEYAKINAN karena hanya itu yang aku punya” tandasnya semangat untuk menceritakan. “Bahasa inggris gw 0 banget, tapi gw berusaha meyakinkan itu bos kalo gw itu BISA”. Dan alhasil, daya hipnotis keyakinan dia berhasil sehingga dia sekarang bekerja di telkomsel menjabat sebagai Admin Sekretaris General Manager. “Nah, baru ini lah gw bisa kuliah, kalo ada sedikit uang lebih gw usahain beli buku”, tuturnya lagi seraya semangat. Inilah sedikit cerita hidupku setelah perjalanan SMA kita dahulu, tandasnya.

"Bekerja keras untuk meraih apa yang kita inginkan tidak akan pernah sia-sia, dan Tuhan sangat senang dengan orang yang bekerja keras lagi sabar".

OK, sekian dulu.

Semoga bisa jadi inspirasi bagi pembaca blog yang budiman.

Artikel ini aku dedikasikan untuk :

1. Vika Nauli Rambe

2. Sahabat-sahabat seperjuangan saat SMA,

3. dan untuk para pembaca semua.