Pengantar Database

1. Daur Hidup Pengembangan System

Kita dapat mengembangkan sebuah database dengan menggunakan Daur hidup pengembangan system (SDLC), yang terdiri dari beberapa tahapan pengembangan.

A. Strategi dan Analis

• Menganalisa kebutuhan bisnis. Hal ini dilakukan dengan mewawancarai user dan manager untuk mengidentifikasikan kebutuhan informasi.
• Membuat model sistem. Mengubah narasi bisnis menjadi sebuah tampilan grafik dari kebutuhan dan aturan bisnis informasi.

B. Desain

• Merancang database berdasarkan pada model yang dikembangkan dalam fase strategi dan analisis.

C. Membuat dan Mendokumentasi

• Membangun prototipe. Menulis dan menjalankan perintah untuk membuat tabel-tabel dan objek yang mendukung database.
• Mengembangkan dokumentasi user, help text dan pengoprasian secara manual untuk mendukung penggunaan dan pengoperasian sistem.

D. Transisi

• Memperbaiki prototipe, melakukan uji penerimaan user. Kemudian lakukan perubahan yang diperlukan.

E. Produksi

• Operasikan sistem produksi. Pantau kinerjanya, dan perbaiki sistem.

2. Menyimpan Informasi

Sebuah organisasi dapat menyimpan data dalam berbagai media dan format yang berbeda, sebgai contoh, sebuah hard copy dokumen dalam filing cabinet atau data disimpan dalam lembar kerja elektronik atau dalam database.

Sebuah database merupakan sebuah organisasi pengelompokkan informasi. Untuk mengelola database, kita memerlukan database management system (DBMS). DBMS adalah program yang menyimpan, mengambil, dan memodifikasi data dalam database saat diperlukan. Ada 4 tipe database yakni : hierarchical, network, relational dan yang populer saat ini adalah object relational.