Hidup ini adalah sebuah perjalanan dimana diakhir nanti pasti akan terlihat finish yang menandakan akan berakhirnya perjalanan sementara kita. Hidup adalah harapan, karena tak mungkin dipungkiri orang yang putus asa pun memiliki harapan.
Hidup adalah setetes perjuangan untuk mencapai sesuatu, rasa ingin tau, rasa ingin menggapainya hingga terkadang kitapun tak sadar bahwa kaki kita telah berdarah karena perjuangan itu. Berdarahnya kaki adalah saksi, berdarahnya kaki kita yang tersandung batu kegagalan mungkin membuat kita sangat terpukul dan kecewa.
Hidup adalah pilihan, karena sudahlah sunatullah hidup ini harus memilih. Memilih bukan berarti picik, karena memilih adalah hakekat kebijaksanaan. Pilihan takan selamanya membahagiakan terlebih dalam lautan kehidupan dimana terkadang kita harus meminum airnya yang asin yang semakin kita meminumnya semakin haus kita dibuatnya.
Cita-cita adalah seonggok wadah,dimana kita kan menjadi hidup karenanya. Bukan khayal jika berangan memimpikan sesuatu yang kita mau. Hidup adalah mimpi, karena impian yang akan membuat kita menmukan kesadaran betapa kita kecil dibandingkan alam semesta.
Sebuah cerita tentang cita, cita dari sang aku. Itulah aku yang bercita-cita ingin menata hidup dengan segala kemampuan dan kebijaksanaan. Citaku mungkin tak setinggi apa yang ku fikirkan, karena kita hanyalah sebesar perasaan kita saja. Aku yang bercita – cita menjadi seorang dokter, karena di desaku terlalu jauh jarak tempuh untuk mencapai RS sehingga akupun bercita untuk menjadi dokter agar dalam hidupku ada satu pengabdian yang membuatku merasa bahgia yaitu ketika aku membantu semua orang yang sakit.
Aneh memang jika ku renungi perjalanan hidupku sendiri, betapa tidak aku yang mempunyai cita-cita menjadi dokter akan tetapi ingin melanjutkan sekolah teknik mesin. Tapi Allah berkata lain aku tidak di terima di STM itu. Manusiawi memang jika apa yang kita inginkan tak tercapai maka putus asalah yang terjadi. Aku terbaring sakit kurang lebih 1 bulan yang mengakibatkan aku untuk memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah dulu. Orang tuaku memaksaku untuk pergi ke Jakarta agar aku bisa sekoalah di sana karena sejak kecil hingga aku menamatkan SLTP aku tinggal di desa.
Satu tahun berlalu, hidup tak karuan tanpa ada orang tua di sisi. Akhirnya dalam keputus asaanku masih ada secercah harapan dan cita untuk melanjutkan sekolah, akan tetapi aku ingin melanjutkanya di Jakarta . beberapa hari setelah aku memikirkan akan rencanaku unutk pergi ke Jakarta, akhirnya tibalah saat yang tepat aku berangkat demi meraih cita dan harapan. Berangkatlah aku ke Jakarta dengan modal ongkos seadanya dan juga tekad. Tanpa ditemani siapapun akhirnya sampailah aku di kota metropolitan ini yang selalu terdengar hiruk pikuk kota dan bising mesin yang berjalan.
Sesampainya di Jakarta aku pergi ke kontrakan orang tua ku tentunya. Setelah istirahat sejenak aku menceritakan perihal keinginanku untuk melanjutkan sekolah di Jakarta . Subhanallah, orang tua ku menyambutnya dengan positif karena memang itu yang diinginkan orang tuaku. Hal yang wajar untuku karena aku adalah anak semata wayangnya, huuuuhhhhhh….lelah akan tetapi ada kebahagiaan yang mendalam bagi diriku, yaitu angan,harapan dan cita-cita ku mulai berkembang kembali. Pada saat tiba di Jakarta , ternyata penerimaan siswa baru masih sekitar 3 bulan lebih. Akhirnya aku memutuskan bekerja sebagai pengisi waktu kosong. Huuhhhh… aku yang baru saja di Jakarta tidak tau harus bekerja apa. Akhirnya akupun di ajak kaka ku yang memang sudah lama di Jakarta . akhirnya aku memutuskan untuk ikut dengan kaka ku membantu menjadi kenek mobil bok di sebuah perusahaan Dropping barang. Huuuuhhhh…melelahkan memang tapi aku tak fikirkan itu, karena dari hasil kerjaku, aku bisa membantu untuk biaya pendaftaran sekolahku.
Emmm oia, selain bekerja aku juga mencoba untuk belajar computer dengan salah seorang teman ayah tiriku. Karena memang pada saat itu aku tergolong orang yang buta teknologi (GAPTEK). Maklum semasa SD-SMP aku tidak pernah di ajari computer. Wah ternyata ada kenikmatan tersendiri saat aku mempelajari computer, aku merasa senang untuk mencari apa yang aku tidak ketahui. Walaupun ada yang membimbingku belajar computer, akan tetapi aku lebih suka belajar sendiri (OTODIDAK). Tiga bulan berlalu pekerjaan pun ku tinggalkan dan pada saat yang bersamaan akupun telah lumayan memahami computer. Jika hanya sebatas Ms.Office, itu bukan masalah bagiku (sombong.NET).
Tibalah saatnya aku mencari informasi tentang sekolah-sekolah yang ada di Jakarta, terutama STM. Maklum masih ingin mencoba menjadi ahli mesin. Pada saat itu akupun mengetahui sebuah STM favorit di Jakarta, yaitu STM Penerbangan. Wooowww…sehari setelah aku tau informasi pendaftaranya , aku langsung mendaftar di STM tersebut. Huhuuuuuuuhh…mengantri ternyata untuk sekedar mengambil formolir. Seminggu aku bolak-balik ke STM tersebut untuk melakukan ketentuan pendaftaran di sekolah tersebut. Seminggu setelahnya tibalah pengumuman penerimaan siswa baru , dimana pengumuman tersebut bisa di lihat di situs sekolah tersebut. Akupun bergegas dengan temanku yang memang sudah sekolah di STM itu agar membantuku melihat hasil pengumuman di internet, maklumlah saat itu akupun masih awam dengan yang namanya dunia maya (INTERNET). Huuuhhhh aku terhenyak ketika melihat bahwa tidak ada daftar nama ku di situs tersebut. Lagi –lagi Allah berkehendak lain. Tapi semangatku tak putus sampai di situ, aku berusaha mencari informasi sekolah STM lain di Jakarta .
Akhirnya aku menemukan kembali informasi perihal sekolah STM lain, woooww aku dan temanku langsung menuju sekolah itu, uang pendaftaran pun telah di selesaikan akan tetapi pada saat aku keluar dari ruangan pendaftaran banyak siswa-siswi yang nongkrong di situ . entah mengapa aku merasa tidak nyaman berada di sekolah tersebut akhirnya akupun tidak jadi sekolah di STM tersebut. Rasa putus asa mulai menyambangi, tapi akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan sekolah bukan di STM tapi SMA. Dengan secercah harapan akhirnya aku menyuruh temanku agar mengantarkan aku mendaftar dimana teman ku sekolah yaitu di SMA Hang Tuah 1 jakarta . ku jalani sekolah di SMA tersebut dan alhamdulilah selama sekolah di SMA tersebut setiap tahun aku mendapatkan BEASISWA.
Nah di SMA inilah mulai tumbuh cita-cita baru yang aku merasa menikmatinya. Cita ini bermula saat praktikum computer di sekolah di ajari tentang sebuah bahasa yang bisa membuat website. Pada saat itu yang di ajarkan adalah bahasa HTML. Dari situlah aku memiliki cita-cita bahwa aku ingin menjadi seorang IT Expert. Bulan demi bulan telah terlewati akhirnya tibalah saat UJIAN NASIONAL, akupun belajar hasbis-habisan agar bisa lulus dengan tanpa bantuan siapapun kecuali Allah dan diriku sendiri. Beberapa minggu setelah UN tiba saatnya pengumuman kelulusan.wooowwwww…betapa bahagianya hatiku ketika melihat isi surat tertulis “SELAMAT ANDA LULUS”. Sontak aku langsung pulang dan membari tau kabar gembira ini kepada orang tuaku. Ibuku pun merasa sangat bahagia akhirnya aku bia lulus tanpa bocoran, terlebih aku merasa sangat bahagia dan puas karena kelulusanku adalah murni dari otakku bukan dari jawaban di luar sana.
Haduuuhhh..belum selesai ternyata perjuanganku, karena aku harus mencari informasi Universitas yang bisa menyalurkan cita dan harapanku. Wah tidak banyak fikir aku ikutlah SNMPTN , dan aku pilihanku adalah UNIVERSITAS INDONESIA dengan pilihan jurusan Fasilkom dan Teknik Kimia. Sebulan setelahnya tiba saat pengumuman, aduuuhh lagi-lagi aku gagal. Tapi ya sudahlah masih ada lagi Universitass yang lain. Akhirnya akupun mendapat informasi tentang UNIVERSITAS GUNADARMA yang katanya IT nya bagus. Tak perlu piker panjang akupun mendaftar ke UG dan setelah tes dan dinyatakan diterima akupun merasa lega dan bahagia akhirnya bisa kuliah juga…
Di Universitas inilah aku mencoba untuk meraih cita dan harapanku untuk menjadi seorang IT Expert . akupun mulai menekuni bahasa pemrograman yang aku sukai yaiut JAVA,Delphi dan Python. Itulah sedikit cerita dari harapan an cita-citaku.
1 komentar:
keren kak
Posting Komentar